Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Rindu Ilahi dan Senandung Jiwa

... Tidak ada kata musibah, apapun yang terjadi adalah Anugrah ...

Dalam pusaran dunia yang tak pernah henti berputar, seringkali manusia terlena dalam hiruk pikuk kesibukan. Keterikatan pada duniawi mengaburkan pandangan, menjauhkan hati dari Sang Pencipta. Jalinan intim antara hamba dan Tuhan, yang fitrahnya terjalin dalam setiap detak jantung, perlahan memudar. Waktu-waktu hening, sepertiga malam terakhir, yang dianjurkan sebagai momen terbaik untuk berdialog dengan-Nya, seringkali terlupakan.

Dalam kesunyian Maha Agung, Tuhan merindukan komunikasi yang intim dengan hamba-Nya. Rindu akan suara hati yang tulus, rintihan jiwa yang mendamba kasih-Nya. Kerinduan Ilahi ini begitu besar, tak terhingga.

Untuk menyambung kembali benang merah hubungan yang mulai tergerus, Tuhan seringkali mengutus cobaan. Hal ini semata-mata karena kasih sayang-Nya. Melalui cobaan, Tuhan ingin agar hamba-Nya kembali kepada-Nya, memohon pertolongan, dan semakin mendekatkan diri.

Setiap peristiwa, setiap kejadian, adalah manifestasi dari kasih sayang-Nya. Mungkin kita sering merasa terbebani, mengeluh, dan bertanya-tanya mengapa cobaan itu datang. Namun, di balik semua itu, tersimpan rahasia kasih yang begitu dalam.

Percayalah, setiap cobaan adalah bentuk undangan untuk menjalin mesra kembali kepada-Nya. Saat kita merasa lemah, saat hati kita gundah gulana, saat itulah Tuhan paling dekat dengan kita. Mari kita membuka hati dan jiwa, menyambut panggilan-Nya. Dengan begitu, kita akan merasakan kedamaian yang hakiki, kebahagiaan yang abadi.


Surat Al-Baqarah ayat 186:

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ   

Artinya:

"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepada-Ku. Maka hendaklah mereka memenuhi (perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu dalam petunjuk."  

Selamat menjalin hubungan mesra dengan Sang Maha Pencipta....




Ditulis untuk menanggapi kejadian sahabat karibku. "Kejadian yang menimpa sahabat karibku ini  bukanlah sebuah musibah, melainkan rahmat yang tak terhingga dari Tuhan. Mari kita terima dengan lapang dada, kembali mendekatkan diri kepada-Nya, dan memperkuat ikatan batin kita dengan Sang Maha Pencipta melalui zdikir2 seiring dengan detak jantung kita."

Tangsel, 26 November 2024.

Post a Comment for " Rindu Ilahi dan Senandung Jiwa"