Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Malam Nisfu Sya’ban: Renungan menjelang Ramadhan

Ketika rembulan mencapai pertengahannya, kita dihadapkan pada satu malam yang menyimpan rahasia besar: Nisfu Sya’ban. Ia adalah momen yang oleh sebagian ulama disebut sebagai malam pengampunan, malam di mana doa-doa melayang ke langit, dan takdir manusia untuk satu tahun ke depan mulai dievaluasi. Dalam permenungan seorang bijak, malam ini bukan sekadar ritual, melainkan cerminan dari perjalanan rohani seorang insan.


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
"Sesungguhnya Allah melihat makhluk-Nya pada malam Nisfu Sya’ban, lalu Dia mengampuni seluruh makhluk-Nya kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan (dengan sesamanya)." (HR. Ibnu Majah dan Ahmad). Hadits ini mengajarkan bahwa malam ini adalah malam pembersihan jiwa.

Dalam malam Nisfu Sya’ban, seorang bijak akan menelaah dirinya: Apakah ia telah melepaskan segala bentuk keterikatan yang menghalanginya dari Sang Pencipta? Apakah dendam masih bersarang di hatinya? Jika hidup ini adalah perjalanan menuju kesempurnaan, maka Nisfu Sya’ban adalah salah satu pos pemberhentian. Ia adalah cermin bagi jiwa, mengingatkan bahwa waktu terus berjalan, dan lembaran takdir akan segera dituliskan.

Maka, akan sangat beruntung jika dapat memanfaatkan malam ini dengan berdoa, merenung, dan membersihkan hati. Sebab, sebagaimana rembulan yang bersinar penuh, semoga hati kita pun bercahaya dalam dekapan ampunan-Nya.




.

Post a Comment for "Malam Nisfu Sya’ban: Renungan menjelang Ramadhan"