Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Melawan Takdir dengan Keyakinan: Tumor Hilang, Anak Datang

Salah satu teman saya, sebut saja namanya ABC, pernah melalui masa sulit dalam pernikahannya. Setelah setahun menikah, ia dan istrinya belum dikaruniai anak. Ketika memutuskan berkonsultasi ke dokter, berita mengejutkan datang: istrinya didiagnosis mengidap tumor rahim dan divonis tidak akan memiliki anak. Namun, ABC tidak menyerah.  


ABC mencoba berbagai cara untuk menyembuhkan sang istri, termasuk memilih pengobatan herbal di Klinik Herbal Metrifita Medicine, Soreang, Bandung. Klinik ini terkenal ramai, buka setiap hari dari pukul 07.00 hingga 17.00, dengan dua dokter yang siap menangani pasien. Sepuluh tahun lalu, biaya pengobatan pertama sekitar Rp300.000, namun pada 2024 telah naik menjadi Rp800.000. Harga obat dapat dilihat melalui website resmi klinik tersebut.  


Pada kunjungan pertama, pasien diwajibkan melakukan tes laboratorium di Prodia. Hasil tes ini menjadi dasar bagi dokter untuk menentukan jenis dan dosis obat herbal yang harus dikonsumsi selama 30 hari. Setelah paket pertama selesai, pasien tidak perlu kembali ke klinik, melainkan cukup mengirim hasil tes laboratorium terbaru melalui WhatsApp. Dokter kemudian menganalisis hasil tersebut dan menentukan obat lanjutan. Proses ini berulang hingga kondisi pasien dinyatakan sembuh.  


Perjalanan pengobatan istri ABC menunjukkan hasil luar biasa. Tumor yang awalnya berukuran 5 perlahan mengecil: menjadi 3 pada tes kedua, 2 pada tes keempat, dan akhirnya 0 pada tes kelima. Tumor sepenuhnya hilang.  


Setelah dinyatakan sembuh, kabar baik lainnya datang. Istri ABC akhirnya hamil dan kini mereka telah dikaruniai dua anak. Pengalaman ini menjadi bukti bahwa harapan tetap ada jika kita tidak menyerah. ABC dan istrinya mengajarkan bahwa usaha, doa, dan keyakinan dapat mengubah vonis medis menjadi mukjizat yang nyata.

Post a Comment for "Melawan Takdir dengan Keyakinan: Tumor Hilang, Anak Datang"