Antara Takdir, Ikhtiar, dan Harapan
Di sebuah pagi yang tenang hari Minggu 2 Februari 2025, di kantin kecil klinik, saya nyruput kopi sembari menunggu pendaftaran pasien yang dibuka pukul 07.00. Di tengah aroma kopi yang mengepul, masuklah seorang ibu bersama putrinya. Percakapan ringan pun mengalir, dan dari sanalah saya mendengar kisah dari seorang Ibu, sebut saja namnya ibu CDF, kisah tentang harapan yang tak padam meski dikepung ketidakpastian.
Suaminya, empat bulan lalu, didiagnosis kanker paru-paru stadium 4. Panjang kankernya 8,18cm sebelah kiri dan kanan ditambah lagi dengan kelainan pada kelenjar getah bening. Sebuah vonis medis yang sering kali terdengar seperti petir di siang bolong.
Namun, hidup bukanlah sekadar menerima vonis; ia adalah perjalanan antara ikhtiar dan keajaiban. Kemoterapi dilakukan, meski efeknya menyakitkan. Pada saat yang sama, sang istri menempuh jalur lain: pengobatan herbal. Dua pendekatan berbeda, namun satu tujuan yang sama yaitu kesembuhan.
Kini, setelah berbulan-bulan melewati badai, tanda-tanda pemulihan mulai terlihat. Sang suami sudah bisa berjalan kaki tanpa sesak napas. Bukankah ini bukti bahwa tubuh dan semesta bekerja dengan cara yang tak selalu kita pahami?
Ada yang menyebutnya pengaruh pengobatan medis, ada pula yang percaya akan kekuatan herbal. Namun lebih dari itu, ada satu faktor yang tak boleh diabaikan: harapan yang tak goyah.
Ibu CDF bercerita pula tentang penyakit lama suaminya yaitu kencing batu yang dulu pernah mengganggu, kini telah lama sirna setelah pengobatan herbal di klinik ini. Cerita ibu CDF Ini mengingatkan saya pada kakak saya sendiri, yang tengah menghadapi ujian serupa. Apakah jalan kesembuhan kakak saya akan sama? Saya tak tahu. Tapi satu hal yang pasti, dalam ketidakpastian ini, saya tak boleh berhenti berharap dan berikhtiar.
Di persimpangan antara ilmu dan keyakinan, antara medis dan herbal, satu hal tetap teguh yaitu doa.
Semoga Allah SWT Aamiin-kan ikhtiar ini, dan sembuh paripurna. Aamiin ya Rabbal ‘Alamin.
Post a Comment for "Antara Takdir, Ikhtiar, dan Harapan"