Monday, February 8, 2021

Tukang Tebang Pohon

Ada dua sahabat, sebut saya Badu dan Budi.

Keduanya bekerja sangat keras karena ingin memberikan yang terbaik untuk keluarganya. Keduanya berangkat pagi-pagi untuk pergi menebang pohon.

Badu menebang pohonnya dari pagi sampai siang dan hanya beristirahat untuk makan dan minum. Setiap pohon yang dilihatnya dengan penuh semangat dia menebangnya.

Budi melakukan pendekatan yang berbeda. Budi mulai dengan berkeliling dan menandai pohon-pohon mana yang dihargai lebih tinggi sebelum menebangnya. Dan sering kali Budi menghilang 30 menit sampai 1 jam sebelum balik menebang pohonnya.

Hari demi hari berlalu, awalnya, Badu dan Budi menghasilkan tebangan pohon yang sama banyaknya. Namun, Budi dihargai lebih mahal. Ini memberikan pertanyaan besar buat Badu.

Setelah dua Minggu, jumlah tebangan pohon yang dilakukan Badu semakin menurun. Dia tidak lagi bisa mengejar apa yang Budi hasilkan. Budi terus konsisten, dan tetap dibayar lebih tinggi dari Badu. Badu melihat perilaku 

Badu dengan heran. Mengapa dia bekerja tidak sekeras saya, tapi hasilnya selalu bagus?
Mengapa dia dibayar lebih tinggi?
Mengapa hasilnya semakin bagus?
Mengapa saya semakin lelah dan tidak mendapatkan hasil yang bagus? Walaupun saya sudah bekerja ekstra waktu tetap saja tidak bisa mengejar ketinggalannya.

Semakin hari, tubuh Badu semakin kelelahan dan tidak ada waktu yang cukup untuk istirahat. Sementara  Budi selalu terlihat segar.

Akhirnya Badu tidak tahan dan bertanya kepada  Budi, mengapa dia terlihat santai, tapi hasilnya bagus, kemana saja  Budi setiap beberapa jam?

Budi bingung menerima pertanyaan Badu,
Saya menghilang untuk mengasah kapak Bro. 
Kalau Kapak tidak diasah, susah tebangnya.
Memangnya kamu ga asah kapak?
Badu, dengan wajah kaget, menjawab, "mana ada waktu bro"
Terus, kamu mau kerja makin berat dan makin cape?
Badu, garuk-garuk, "ya nggaklah"
kalau gitu yuk, asah kapak, kebetulan juga saya mau asah sekarang.

 

Kita sering kali tidak melihat mengasah diri adalah hal yang penting, dan akhirnya kita masuk ke dalam lingkaran kesibukan yang tidak ada habisnya. Dan terus menerus bersembunyi di balik alasan tidak ada waktu. Saya Sibuk. Jika seseorang begitu sibuk sampai tidak ada waktu untuk mengasah dirinya, maka ia akan bekerja semakin keras dan semakin lelah, dan semakin tidak ada waktu untuk dirinya, untuk keluarganya, untuk kesehatannya.

Dengan mengasah diri, kita akan bekerja lebih baik, mencapai lebih banyak dengan waktu yang lebih sedikit. Dan akan punya waktu untuk istirahat, keluarga dan kesehatannya.

Mana yang yang menjadi pilihan, semua terpulang kepada masing-masing individu.

 


0 komentar: