Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sahabat Nabi Ingin Miskin Tetapi Allah Tidak Kabulkan

Abdurrahman bin Auf merupakan sahabat nabi yang kaya raya dan gemar bersedekah. Dengan kekayaannya, dirinya bisa membantu banyak kaum muslimin. Kebanyakan harta bendanya ia peroleh dari hasil perdagangan. 

Namun, Abdurrahman bin Auf memiliki kekhawatiran dalam hatinya. Suatu ketika Rasulullah saw. berkata, "Abdurrahman bin Auf akan masuk surga terakhir karena terlalu kaya, sehingga dihisabnya paling lama".

Mendengar perkataan Nabi Muhammad saw., Abdurrahman bin Auf pun menangis akibat kekayaan yang dimilikinya dirinya. Abdurrahman bin Auf pun berpikir keras, bagaimana caranya agar ia kembali menjadi miskin supaya dapat memasuki surga lebih awal.

Abdurrahman bin Auf pun berusaha keras untuk bisa kembali jatuh miskin.

Suatu hari setelah perang tabuk, kurma yang ditinggalkan para sahabat di Madinah menjadi busuk sehingga harga jualnya jatuh. Mendengar hal tersebut, Abdurrahman bin Auf langsung menjual semua harta yang ia punya untuk membeli semua kurma busuk milik para sahabat dengan harga standar kurma yang belum busuk.

Para sahabat gembira karena kurma mereka bisa dijual, begitupun Abdurrahman bin Auf yang teramat senang dan ia berharap akan jatuh miskin. Namun, Allah Swt. berkehendak lain. Tiba-tiba, ada utusan raja Yaman yang memberitakan bahwa di negerinya sedang terkena wabah penyakit menular sehingga raja Yaman mengutus dirinya untuk mencari kurma busuk.

Menurutnya, kurma busuk adalah salah satu obat yang bisa menyembuhkan dari penyakit menular itu. Utusan raja Yaman tersebut kemudian memborong semua kurma milik Abdurrahman bin Auf dengan harga 10 kali lipat dari harga kurma biasa.

Abdurrahman bin Auf tidak menjadi miskin tetapi justru sebaliknya menjadi kaya raya dengan kekeyaan bertambah berlipat-lipat ganda. 







Sumber: https://lazpersis.or.id/berita/inilah_sahabat_nabi_yang_ingin_miskin_tapi_tidak_allah_kabulkan/detail

Post a Comment for "Sahabat Nabi Ingin Miskin Tetapi Allah Tidak Kabulkan"